Rabu, 15 Mei 2013
SEJARAH YAMAHA RX KING
Lebih dari dua puluh tahun yang lalu, tim peneliti pasar berkeliling di jawa, Sumatera dan beberapa bagian daerah lain Indonesia. Mereka mengedarkan desain motor dari Jepang yang akan segera hadir di Indonesia. banyak para pengendara motor yang berkomentar bahwa mereka ingin motor yang gagah. Hasil riset ini disampaikan pada konseptor waktu itu Nobuo Aoshima, Chikao Kimata, Motoaki Hyodo. Dengan sedikit perubahan desain pada bagian depan sehingga mengesankan hewan yang mengejar mangsanya, banyak partisipan riset yang berseru, "ini baru gagah!"
Riset pasar juga menunjukkan bahwa banyak konsumen yang mengeluhkan performa motor 2-TAK boros bahan bakar, rendahnya kekuatan pada kecepatan rendah, dan terlalu banyak mengeluarkan asap.
Lalu diluncurkanlah RX-King pada tahun 1983. "Gagah"... itulah kesan pertama memandang RX-King. Bagian yang mempertegas kesan ini tampak terutama dari grafis pada tangki. RX-King adalah motor 2-TAK yang mengkombinasikan efisiensi bahan bakar hingga 15% berkat Yamaha Energy Induction System (YEIS), dan tenaga besar hingga 5.000 rpm dengan Yamaha Computerized Lubrication System.
Kehadiran RX-King dengan desain dan kemampuannya bagaikan hujan di musim kemarau. Hingga saat ini RX-King menjadi legenda yang menempati hati penggemar motor Indonesia.
Jumat, 03 Mei 2013
YAMAHA RX KING
Siapa yang ga tahu RX-King. Itu lho motor 2 tak yang terkenal pas
tahun 1980-an ama 1990-an sebagai motornya penjambret. Kalau
diitung-itung motor ini panjang umur juga ya di Indonesia. Keluarnya
tahun 1983 dan discontinue 2008, wogh berati 25 tahun masa produksi
tanpa perubahan body yang berarti waooow… Dan kalau ditambah RX-K yang
masuk Indonesia, berati umur motor ini 29 tahun, soale RX-K masuk pada
1980. Ngomong-ngomong soal RX-K, motor ini mesinnya hampir sama dengan
RX-King, bedanya RX-King udah YEIS, RX-K belum. Mungkin ente-ente sudah
jarang melihat RX-K ya , wong lihat RX-King aja belum tentu tiap hari kok hehehe. Ya iyalah, dan lagi banyak RX-K yang dimodif jadi RX-King.
Aslinya RX-K adalah obsesi Yamaha Jepang sono buat membuat motor
dengan cc-kecil tapi larinya kayak Harley Davidson. Pada 1970
dikembangkanlah RX-K 135cc, tapi memang RX-K ga berumur lama di Jepang,
makanya sekarang sendiri susah cari peninggalan RX-K di Jepang. Btw
katanya jaman dulu anggota gangster Yakuza suka naek RX-K lho — ya
katanya orang-orang Jepang yang udah tua lho.
Ceritanya berlanjut di Indonesia (ya RB92 aja lahrinya 1992 hehehe)
pada tahun 1980, YMKI memasukan motor RX-K 135cc (pasnya sih 132cc),
kalau dipelototin saingannya ya Honda GL125 (katanya papa waktu itu
belum ganti nama jadi GL Max
). Karena RX-K 2 tak 135cc dan GL125 ya 125cc 4 tak, jelas GL125 kalah
di aspal, namun mungkin masih menang di penjualan (yang senior dan yang
tahu monggo coment). Kalau buat ukuran tahun 1980 power RX-K yang
17,5Hp @ 7500rpm dan bisa digas sampe 150kph itu udah edan sen cin ping.
Tapi mungkin awal tahun 1980-an masih jaman kejayaannya sport Honda
(dengan GLSeries, CBSeries – CB100 generasi terakhir, dan CG Series),
maka mungkin Yamaha RX-K kurang laku, Gak heran umur RX-K ini pendek,
mulai masuk 1980 dan selesai produksi tahun 1983 pokoknya sampai RX-King
dilaunching.
Nah aslie, YMKI sudah merencanakan
kelahiran RX-King, soale gini, YMKI pas jaman itu survey. Orang
Indonesia itu maunya sepeda motor yang kayak apa seh? Apa mereka mau
matic yang ada AHO-nya, apa mereka mau sepeda motor roda 3, atau apa
mereka mau Yamaha V80 Fuel Injection, nah ternyata perkiraan saya ini
salah semua (ya iyalah lha wong aslie wes ngaworr kok
). Akhirnya didapat kesimpulan. Orang Indo mau motor 2 tak yang irit,
larinya buanter, tarikannya kayak dijambak setan, dan bisa nanjak kayak
motor 4 tak.
Nah soal irit, dan bisa nanjak kayak motor 4 tak, itu saya cuma
denger rumor dari para ABG tahun 1980-an dan sekarang tetap menjadi ABG
(Anak baru Gocap) dan beberapa blogger serta beberapa URL yang tak lihat
di Chrome saya.
Nah seberapa banternya RX-King, ini speknya
Tipe Mesin : 2 Langkah, Air Cooled
Diameter x Langkah : 58,0 x 50,0 mm
Volume Silinder : 132 cc
Perbandingan Kompresi : 6,9 : 1
Kopling : Manual, Basah, Multiplat
Susunan Silinder : Satu/Miring
Gigi Transmisi : 5 Kecepatan
Pola Pengoperasian Gigi : 1-N-2-3-4-5
Karburator : VM 26 x 1 MIKUNI
Kapasitas Oli Samping : 1 Liter
Baterai : GM 3-3B/12,3
Busi : BP 8HS-10
Sistem Pengapian : CDI
Sistem Pelumas : Autolube
Diameter x Langkah : 58,0 x 50,0 mm
Volume Silinder : 132 cc
Perbandingan Kompresi : 6,9 : 1
Kopling : Manual, Basah, Multiplat
Susunan Silinder : Satu/Miring
Gigi Transmisi : 5 Kecepatan
Pola Pengoperasian Gigi : 1-N-2-3-4-5
Karburator : VM 26 x 1 MIKUNI
Kapasitas Oli Samping : 1 Liter
Baterai : GM 3-3B/12,3
Busi : BP 8HS-10
Sistem Pengapian : CDI
Sistem Pelumas : Autolube
spek copas dari : http://yrki.forumotion.com/t5-spesifikasi-yamaha-rx-king)
Woke tarik kopling oper perseneleng
RX-King dirancang oleh orang-orang
KonohaJepang yang namanya
Mugiwara Rufi, Uzumaki Naruto, dan Nobi Nobita Nobuo
Aoshima, Chikao Kimata, dan Motoaki Hyodo. Konon katanya para
partisipan riset langsung melongo dan terkesima melihat RX-King awal.
Ngomong-ngomong kenapa namaya RX-King bukan RX-As (kan kartu AS nilainya
lebih tinggi dari King kalau maen Cap sa
) Ooh soalnya kan basisnya dari RX-K, makanya biar nyambung K-nya
ditambahi ing, jadinya King yang berati raja, jadi maknanya Yamaha RX-
yang jadi raja jalanan hehehe
Lha terus bedanya RX-King ama RX-K apa?
nah setahu saya, bedanya RX-King dan RX-K adalah (koreksi kalau salah) :
- RX-K masuk duluan jadi umurnya lebih tua dari RX-King hehehe
- RX-K rakitan jepang dan masuk secara Built Up, sedang RX-King sudah CKD, kalau ada yang bilang King Cobra itu masih rakitan jepang, yang utuh dari Jepang itu blok mesinnya, dirakitnya ya tetep di Indo hehehe
- RX-K itu ada half fairingnya, jadi aslie punya batok lampu kayak RX-Z (cuma desainnya klasik poll), RX-King itu naked bike. Secara desain tangki, tangki RX-K lebih membulat daripada tangkinya RX-King yang agak kotak
- RX-King udah pake teknologi YEIS, sama kayak RX-Special dan Yamaha Tiara yang muncul bertahun-tahun-tahun-tahun kemudian (kalau diitung dari kalender 1983 lho ya). Jadi gosipnya RX-King agak irit (katanya oom Extra kapanane sih 1:35)
Apa itu King Cobra, King Master, dan New King
Nah sak tauku sisan, RX-King Cobra itu RX King model awal. Namanya
aslie cuma King, cuma karena pake stang model leher ular kobra, makanya
namanya King Kobra dan spedometernya masih kotak alias kubus. Tahun
1980-an kan stang model leher kobra kan lagi ngetren (kalau sekarang
stang model jepit ala cafe racer yang ngetop) hehehe. King Cobra, kode
blok mesinnya Y1 dan Y2. Terus dibuat tahun 1983-1991.
King Master, RX-King pengganti King Cobra, kurang paham sih kalau
dari sisi body perbedaanya, tapi kalau di mesin, kode blok mesinnya
Y1-Y4. Katanya Y1-74 itu buatan Indonesia alias Yamaha Pulogadung. Versi
ini katanya dibuat tahun 1992-2001, hmm lumayan lama yo hahaha hehehe
hohoho
Terus antara tahun 2001-2006, RX-King spedonya udah bulat, pokoknya
keren dah, terus stripingnya juga udah mulai modern sejak tahun 2002.
Ciri khas King versi ini adalah headlamp-nya yang agak oval dikit. Oh
ya, kalau RX-King yang lama di tangkinya ada tulisannya YAMAHA (jelas
pake font Impact
) dan tulisan RX-King model font berbuntut (serif semi dekoratif) di
tutup accu-nya, terus yang tahunnya lebih muda, Tulisan RX-King
Sans-Serif di tangkinya dan Tulisan Yamaha yang lebih kecil di tutup
accu-nya, tapi ga tau itu sejak tahun berapa pindah posisi
Yang terakhir adalah New RX-King, versi terakhir ini ga ada asepnya,
karena sudah pake EURO2, dijual sama penerusnya yaitu Vixion (beberapa
blogger bilang kalau penerus King itu Scorpio, gtw mana yang bener
hehehehe). Konon King ini ramah lingkungan tapi larinya juga lebih ramah
karena knalpotnya ga berasap. New RX-King headlamnya bulat (mbalek lagi
kayak Headlamp RX-100 ama RX-125
, stripingnya keren, seinnya dah model Vixion lawas, knalpotnya model
baru, sayang lampu belakangnya masih kayak spongebobs alias kotak, retro
abizz ya
khusus yang versi terakhir ini, ya King ini yang punyanya paman ane
(gtw saya dari kecil disuruh panggil entio) yang terpaksa dijual murah
ini hehehe.
Tapi dengan segala kelebihan RX-King, motor ini aslinya juga ada yang
lebih banter. Mungkin kalau tahun 1983, King Cobra paling banter di
Indonesia, tapi 1984, Kawasaki Binter AR-125 2 tak 125cc keluar dan
konon lebih buas dari RX-King, sayang umurnya pendek karena ATPM-nya
juga tutup tahun 1986 (note : ATPM-nya bukan KMI tapi Bintang Terang-nya
Edi Tansil hehehe). Selain itu mesinnya juga konon katanya gampang
panas, bisa sih dibuat touring (tenaga dan speednya juga cukup kok
hehehe ) tapi harus sering mandek-mandek, bukan ridernya yang disuruh ngaso, tapi motornya ngaso sek, nek gak gitu iso overheat.
Selain itu, kenapa King Cobra lebih dicari daripada King Master
keatas, karena ada gosip blok mesin Yamaha Pulogadung (YP) kualitasnya
tidak sebagus Y1-Y4 dan yang tanpa Y-Y-an (blok mesin tua punya RX-K).
Kurangnya lagi, sebelum tahun 1995 (kalau ga salah), rem RX-King depan
masih cakram 1 piston, dan belakangnya, tahu sendiri kan tromol… ya
masak motor banter rem belakangnya tromol. Tapi katanya rem tromolnya
oke kok (bingung dewe jadine)
Kenapa RX-King (terutama yang pas jaman knalpot ngebul) laku
Sederhana, menurut opini ane, RX-King walaupun bukan paling banter di
Indo (ingat RGR, Ninja, RX-Z, Honda NSR, Yamaha TZM150) tapi kan sudah
diitung banter kan. Lagipula orang Indonesia kalau dilihat lihat suka
ama motor yang : kenceng, murah, irit, dan sparepartsnya murah.
Jaman dulu pilihannya ada 3, GL-Max dan GL-Pro, RX-King dan Suzuki RG
(bukan RG-R lho ya). Masalahnya Harga GLMax/Pro kurang lebih sama dengan
RX-King tapi dengan lari yang masih kalah, makanya di daerah pesisir
RX-King lebih laku, kalau dipegunungan ya GL-Max yang enak buat nanjak
laku. Jadi dengan tenaga yang besar dan harga yang masuk akal, RX-King
laris manis.
Ga percaya, susah lho nemuin iklan RX-King dan GL-Max di mbah Google,
ada nih satu, ya kalau jarang diiklankan, berati motor itu nek ga laku
keras atau tambah ga payu blas. Kalau misal RX-King ga laku… tapi masih
banyak RX-King kuno yang seliweran di jalan kok
.
Oh ya nih iklannya RX-King, nemu 1 ama iklannya Yamaha lain heheh
Nasib RX-King sekarang
nah seperti nasib motor tua kebanyakan, selain dipelihara dengan baik
dan benar oleh penghobi RX-King yang memang jumlahnya uakeh, kadang
juga sepintas kelihatan motor ini dibuat angkut barang rombeng. Serius,
motor ini kadang dibuat ngangkut sayur, ngangkut krupuk dan laen-laen.
Tapi beberapa RX-King dimodif abis-abisan, bahkan cenderung trondol.
Dan seperti motor bertenaga lumayan gede pada umumnya, kalau jatuh di
tangan rider 4L@y, ya dibuat ugal-ugalan ga karuan. barusan tadi pagi
lihat Rider RX-King alay didepan mata, hampir aja nabrak angkot tuh
orang ckckck
Harga jual RX-King
karena sudah didiscontinue, maka RX-King ga ada yang baru alias sudah
seken semua hehehe. Nah bagi yang minat beli RX-King seken. Harganya
beda-beda. Maksude di tiap daerah beda-beda. Di kaskus, kapanane ada
yang jual RX-K tahun 1981, katanya udah full modif dengan mesin RX-King,
mintanya 17 juta nego
(what mahal amat ya nyak babe ya) Di Jakarta harganya super murah,
Yang tahun 1996 harganya Rp 3.5juta doank, kalau yang di Surabaya,
kapanhari lihat iklan baris, tahun 1996 mintanya Rp 5 juta bisa nego (ga
nelpon sih, kan ga ada rencana beli hehehe) ama ada tahun 1991 mintanya
Rp 3,5juta bisa nego (konon kata papa, orang Surabaya lebih seneng ama
RX-Special soalnya RX Special cc-nya lebih kecil jadi jauh lebih irit.
Nek di Jogja ama Medan, harga RX-King seken masih tinggi-tingginya dan
konon sudah masuk taraf ga masuk akal. Woow, keren.
Kamis, 25 April 2013
SEJARAH YAMAHA RX-KING
Yamaha RX King merupakan salah satu legenda motor sport 2 tak Yamaha yang paling sukses. Pernah booming antara tahun 80an hingga 90an akhir. Selain larinya yang cukup kencang, bodi RX King saat itu dianggap mewakili jiwa muda, keren dan gagah. Sempat mendapat julukan motor jambret karena saking cepat dan gaharnya mesin RX King, sehingga RX King sering digunakan sebagai motor pelaku tindak kejahatan.
Yamaha RX king tidak serta merta langsung hadir di Indonesia, tetapi melalui proses survey dan riset mulai dari Sumatera, Jawa dan beberapa daerah lainnya. Dari riset yang dilakukan oleh Motoaki Hyodo, Chikao Kimata, dan Nobuo Aoshima, diperoleh hasil bahwa mayoritas masyrakat Indonesia menginginkan motor sport yang gagah, irit, dan mempunyai kecepatan kekuatan mesin yang luar biasa. Dan akhirnya terciptalah Yamaha RX King.
Yamaha RX King pertama kali hadir di Indonesia tahun 1983, merupakan penyempurnaan dari Yamaha RX K, dengan penambahan YEIS (Yamaha Energy Induction System) yang membuat RX King lebih irit bahan bakar sekitar 15 persen. Selain itu Yamaha Computerized Lubrication System membuat RX King semakin bertenaga hingga 5000 Rpm.
Jika dirunut dari sejarahnya RX King ini dibagi dalam 3 generasi. Generasi awal Yamaha RX King atau yang biasa disebut King kobra, disebut kobra karena stangnya model seperti leher ular kobra yang saat itu lagi ngetrend. Model kobra ini diproduksi antara tahun 1983-1991, dengan dengan kode blok mesin Y1 dan Y2. Sedangkan generasi kedua biasa disebut King Master , dengan kode blok mesin Y1-74, konon y1-74 ini adalah produksi Yamaha pulogadung Jakarta. Model ini diproduksi antara tahun 1992 sampai 2001.
Sedangkan generasi ketiga disebut dengan New King, king generasi terakhir ini sudah memenuhi standart EURO jadi tidak mempunyai asap sebanyak pendahulunya. Selain itu desain bodi motor semakin modern dengan lampu bulat layak motor pendahulunya Yamaha RX 100 namun lebih modern modelnya mirip vixion lama.
Secara spesifikasi, RX king mempunyai mesin 2 langkah berkapasitas 132 cc dan berpendingin udara. Perbandingan kompresinya 6,9 : 1, dengan diameter silinder 58,0 mm dan stroke/langkah sepanjang 50 mm. Transmisi memiliki 5 percepatan dengan dibantu kopling manual basah dengan multiplat. Dan pengatur bahan bakar menggunakan Mikuni VM26. Untuk pengapian RX King sudah menggunakan CDI. Dengan dapur pacu seperti ini Yamaha RX King mempunyai tenaga maksimum 18,5 PS/9.000 RPM dan torsi puncak 1.54 KGF.M/8.000 RPM.
Panjang Yamaha RX King 1970 mm, lebar 735 mm, dan tinggi 1065 mm sedangka jarak sumbu roda mencapai 1245 mm. Menggunakan rangka Double Cradle, dengan kapasitas tangki mencapai 9,5 Liter. Berat kosong RX King cukup ringan untuk motor sport hanya 100 kg. sok depan menggunakan garpu teleskopik dan belakang double sokbreaker untuk menopang swing arm. Yamaha RX King ini menggunakan roda berdiameter 18 inch, dengan dibekap ban ukuran 2.75-18-4 PR untuk depan dan 3.00-18-4 PR untuk roda belakang. Untuk rem menggunakan cakram dengan caliper 2 piston, sedangkan rem belakang masih menggunakan rem tromol.
Dan sayangnya Yamaha menghentikan produksi Yamaha RX King pada Februari 2009. Dan Yamaha mengklaim Yamaha Vixion adalah penerus dari Yamaha RX King meskipun banyak perbedaan yang cukup kontras.
Yamaha RX king tidak serta merta langsung hadir di Indonesia, tetapi melalui proses survey dan riset mulai dari Sumatera, Jawa dan beberapa daerah lainnya. Dari riset yang dilakukan oleh Motoaki Hyodo, Chikao Kimata, dan Nobuo Aoshima, diperoleh hasil bahwa mayoritas masyrakat Indonesia menginginkan motor sport yang gagah, irit, dan mempunyai kecepatan kekuatan mesin yang luar biasa. Dan akhirnya terciptalah Yamaha RX King.
Yamaha RX King pertama kali hadir di Indonesia tahun 1983, merupakan penyempurnaan dari Yamaha RX K, dengan penambahan YEIS (Yamaha Energy Induction System) yang membuat RX King lebih irit bahan bakar sekitar 15 persen. Selain itu Yamaha Computerized Lubrication System membuat RX King semakin bertenaga hingga 5000 Rpm.
Jika dirunut dari sejarahnya RX King ini dibagi dalam 3 generasi. Generasi awal Yamaha RX King atau yang biasa disebut King kobra, disebut kobra karena stangnya model seperti leher ular kobra yang saat itu lagi ngetrend. Model kobra ini diproduksi antara tahun 1983-1991, dengan dengan kode blok mesin Y1 dan Y2. Sedangkan generasi kedua biasa disebut King Master , dengan kode blok mesin Y1-74, konon y1-74 ini adalah produksi Yamaha pulogadung Jakarta. Model ini diproduksi antara tahun 1992 sampai 2001.
Sedangkan generasi ketiga disebut dengan New King, king generasi terakhir ini sudah memenuhi standart EURO jadi tidak mempunyai asap sebanyak pendahulunya. Selain itu desain bodi motor semakin modern dengan lampu bulat layak motor pendahulunya Yamaha RX 100 namun lebih modern modelnya mirip vixion lama.
Secara spesifikasi, RX king mempunyai mesin 2 langkah berkapasitas 132 cc dan berpendingin udara. Perbandingan kompresinya 6,9 : 1, dengan diameter silinder 58,0 mm dan stroke/langkah sepanjang 50 mm. Transmisi memiliki 5 percepatan dengan dibantu kopling manual basah dengan multiplat. Dan pengatur bahan bakar menggunakan Mikuni VM26. Untuk pengapian RX King sudah menggunakan CDI. Dengan dapur pacu seperti ini Yamaha RX King mempunyai tenaga maksimum 18,5 PS/9.000 RPM dan torsi puncak 1.54 KGF.M/8.000 RPM.
Panjang Yamaha RX King 1970 mm, lebar 735 mm, dan tinggi 1065 mm sedangka jarak sumbu roda mencapai 1245 mm. Menggunakan rangka Double Cradle, dengan kapasitas tangki mencapai 9,5 Liter. Berat kosong RX King cukup ringan untuk motor sport hanya 100 kg. sok depan menggunakan garpu teleskopik dan belakang double sokbreaker untuk menopang swing arm. Yamaha RX King ini menggunakan roda berdiameter 18 inch, dengan dibekap ban ukuran 2.75-18-4 PR untuk depan dan 3.00-18-4 PR untuk roda belakang. Untuk rem menggunakan cakram dengan caliper 2 piston, sedangkan rem belakang masih menggunakan rem tromol.
Dan sayangnya Yamaha menghentikan produksi Yamaha RX King pada Februari 2009. Dan Yamaha mengklaim Yamaha Vixion adalah penerus dari Yamaha RX King meskipun banyak perbedaan yang cukup kontras.
Rabu, 24 April 2013
SPESIFIKASI NEW RX-KING
MESIN
SUSPENSI/BAN
CHASSIS
PERFORMA
SISTEM PENGEREMAN
- Tipe Mesin : 2 Langkah, Air Cooled
- Diameter x Langkah : 58,0 x 50,0 mm
- Volume Silinder : 132 cc
- Perbandingan Kompresi : 6,9 : 1
- Kopling : Manual, Basah, Multiplat
- Susunan Silinder : Satu/Miring
- Gigi Transmisi : 5 Kecepatan
- Pola Pengoperasian Gigi : 1-N-2-3-4-5
- Karburator : VM 26 x 1 MIKUNI
- Kapasitas Oli Samping : 1 Liter
- Baterai : GM 3-3B/12,3
- Busi : BP 8HS-10
- Sistem Pengapian : CDI
- Sistem Pelumas : Autolube
SUSPENSI/BAN
- Suspensi Depan : Teleskopik
- Suspensi Belakang : Swing Arm
- Ukuran Ban Depan : 2.75-18-4 PR
- Ukuran Ban Belakang : 3.00-18-4 PR
CHASSIS
- Berat Kosong : 100 kg
- Tipe Rangka : Double Cradle
- Kapasitas Tangki : 9,5 Liter
- Jarak Sumbu Roda : 1245 mm
- Jarak Terendah ke Tanah : 160 mm
- Jarak Tempat Duduk : 770 mm
PERFORMA
- Dimensi PxLxT : 1970 x 735 x 1065 mm
- Sistem Starter : Kick
- Daya Maksimum : 18,5 PS/9.000 RPM
- Torsi Maksimum : 1.54 KGF.M/8.000 RPM
SISTEM PENGEREMAN
- Rem Depan : Cakram Double Piston
- Rem Belakang : Tromol
SANG RAJA YANG BEGITU PERKASA
RUSLAN (28) seorang penarik ojek kayu sedang membawa kayu gelodongan ke penggergajian di daerah Kampung Cikadu, Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (29/7). Sekali jalan ojek kayu dapat mengangkut kayu sekitar 300 kilogram kayu gelondongan dengan jarak sejauh 2 - 5 kilometer. Penarik ojek seperti Ruslan mendapatkan bayaran Rp 50.000 - Rp 150.000 per kubik untuk sekali angkut.*
Langganan:
Postingan (Atom)